08 Januari 2010

Pedih itu kekal ada ( 8 )

Menjelang siang kami lihat beberapa mobil sedan memasuki pekarangan penampungan,setelah mereka membuka pintu mobil ternyata beberapa orang Agent berbangsa cina di iringi tiga orang pegawai dari PT KMS datang untuk melakukan intervew,setelah beberapa lama maka mulailah kami duduk berbaris di kursi plastik yang telah di sediakan dengan berpakaian seragam atas putih dan bawah hitam sambil menunggu panggilan satu persatu.menunggu giliran dari ratusan orang yang  menjalani intervew membuat saya berfikir ini baru interviw saja sudah sebegini lama menunggu.....apa lagi yang lain-lain nya?......sebenarnya pernah juga terselit perasaan menyesal karena mendaftar menjadi TKI,karena sebelum nya saya tidak mengetahui kalau proses menjadi TKI sebegitu Rumit bahkan teramat membingung kan.namun teringat uang yang telah saya berikan kepada bapak Ahmad dan Wagimin dulu dan dengan perjanjian jikalau saya membatal kan niat saya,maka uang akan di potong 1/2 sebagai biaya dokumentasi maka dengan keadaan terpaksa saya lalui dengan penuh kesabaran.setelah menjelang sore baru nama saya di panggil dan tanpa menunggu lama saya berdiri serta melangkah kan kaki menuju ke meja para Agent malaysia tersebut.mereka bertanya menggunakan bahasa indonesia tetapi susun atur bahasa tersebut sepertinya terbalik-balik membuat saya bingung dan kurang memahami setiap pertanyaan mereka,namun saya jawab juga tetapi saya yakin mereka juga kurang  memahami bahasa yang saya gunakan ( seperti tuna rungu ngomong dengan tuna wicara,pura-pura tau padahal sedikit pun tidak ada yg ngerti ya gitu lah ha.....ha...ha...)setelah semua selesai maka kami menunggu keputusan dan menjelang mahgrib,barulah nama-nama yg lulus interviw di sebutkan oleh salah seorang pegawai PT KMS.Alhamdulillah saya diterima,namun yang membuat saya kaget saat pegawai tersebut berkata : Kontrak kalian adalah 3 th bukan 2 th seperti kebanyakanya dan juga kalian kerja bukan di pabrik Electronic tetapi di pabrik meble/kayu.mendengar itu maka kami  ber lima secara diam-diam melangkah kan kaki mundur dari gerombolan tersebut.menurut perjanjian dengan pihak Agent kami (ya itu pak Ahmad,yusuf dan wagimin) kami akan di pekerjakan di pabrik Electronic dengan kontrak 2 Th jikalau kami sanggup membayar Rp 4.5 juta.tetapi kenapa kali ini lain dari perjanjian terdahulu?.........kami keluar dari Area tersebut mencari Wartel untuk menelfon pak yusuf serta memberitahukan hasil dari interviw yang telah kami jalani tadi.menjelang waktu Isya pak yusuf datang menaiki sebuah mobil milik bapak Ahmad dan tanpa menunggu lama kami bergerak menuju ke penampungan kami di daerah Setu jakarta utara.selama dalam perjalan kami mengatakan keengganan kami untu melanjutkan ke pabrik meble tersebut di karenakan bukan pabrik Electronic seperti ke inginan kami juga masa kontrak yang terlalu lama,kami semua berfikir Kerja yang kontrak nya 2 th saja belum tentu betah,apa lagi ini 3 Th?.........  setelah sampai di penampungan kami,kawan-kawan satu perjuangan yang terlunta-lunta menanyakan hasil interviw kami tadi siang dan kami ceritakan semuanya juga keputusan kami menolak nya.
Tanpa terasa waktu 3 minggu terlewati tanpa sebuah keputusan pun yang saya dapat,setiap hari tidur,makan,dan mikir itulah pekerjaan saya setiap hari selama tiga minggu di penampungan.menginjak minggu ke empat keuangan saya telah habis dan hanya tersisa sekitar Rp 40.000,maka siang itu saya bertemu dengan pak yusuf dan bilang kalau saya hari ini mau pulang kelampung mencari biaya makan selama menunggu keputusan,alhamdulillah beliau mengizin kan dengan syarat harus sering-sering telp karena beliau tidak bisa menghubungi saya jikalau waktu Dokumentasi di lakukan.sore itu saya pulang ke lampung dengan berjuta-juta rasa bingung dan keletihan dan seingat saya uang saya setelah sampai di lampung uang hanya tersisa Rp 500 setelah di kurang biaya transport dan makan selama dalam perjalanan.menjelang pagi para tetangga yang melihat saya pada kaget karena pada perkira'an mereka saya telah sampai di malaysia,wah malu sekali rasanya krn sebelum berangkat dulu saya telah pamitan kepada mereka tetapi nyatanya saya kembali lagi ke lampung.mereka bertanya kenapa belum berangkat dan hanya saya jawab masih dlm proses dokumentasi itu saja jawaban yg mampu saya berikan.
Seperti kebiasaanya......Gudang lah tempat saya mengais rezeki untuk mencari biaya hidup selama di jakarta nanti,namun siang itu saya mendapatkan kejutan yang tidak saya sangka-sangka,dari kejauhan saya melihat Adik Aisah berlari-lari membawa selembar surat yang di tujukan kepada saya dari sang kakak,dengan perasaan penasaran dan beribu kebingungan saya buka surat itu yg berisi permohonan maaf dan juga meminta untuk kembali kepada saya seperti waktu dulu,bercampur baur perasaan saya membacanya,jujur hati ini ingin dia kembali seperti dahulu namun luka didada ini masih lagi terasa dan masih lagi memerah,apa lagi teringat kata''nya yang menyakitkan juga perilakunya selama dia liburan dulu.Malam itu dalam kesendirian saya merenung jalan apakan yg harus saya tempuhi,sama ada menerima atau pun menolak?....karena dalam hati kecil saya berkata apakah karena dia tau saya mau keluar negeri hingga membuat dia ingin kembali,apakah pada sangka'an dia,saya nanti bakalan  membawa hasil yg banyak sehingga dia ingin menjadi permaisuri hati ini kembali ?.....semua bisikan itu terngiang-ngiang di telinga saya,mungkin juga orang tua nya memberitahukan keinginan saya ke luar negeri kepada Aisah hingga membuat ke Ego'an dia luluh di turtutupi gelapnya iming-iming dunia.
Dengan beribu-ribu kebingungan akhirnya saya curhat dengan kawan baik saya Abas dan siswanto,mereka menyarankan kalau hati kamu masih lagi mencintai nya di terima saja karena kamu juga harus memberi peluang ke dua kepada dia menebus kesalahanya yg telah lalu.mendengar kata-kata dan nasehat mereka juga mata hati saya yang di gelapkan oleh madu cinta paling memabuk kan,akhirnya pada malam itu juga saya balas surat tersebut dan mengatakan Kalau saya menerimanya kembali karena jujur saja rasa sayang saya tidak pernah luntur walaupun dia pernah meluka'i hati ini,namun saya meminta jangan lagi kaca di dalam hati ini retak untuk yang ke dua kali,retak yg kemarin belum tentu bisa di sambung apa lagi kalau harus menerimanya untuk yang kesekian kali,saya balas surat tersebut dengan di iringi bunga-bunga cinta yang kembali mekar dan bersinar secerah mentari yang terbit di pagi itu,kokok ayam jantan dan siulan burung di pagi saya rasakan penuh dengan kegembira'an seakan-akan menyambut riang nya jiwa mendapatkan cinta yang hilang.
Setelah dua minggu di lampung saya menelfon bapak yusuf menanyakan proses pemberangkatan saya,dan dengan penuh kesyukuran beliau bilang secepatnya Ente ke jakarta karena kita akan melakukan Medical di iringi pebuatan pasport di kantor imigrasi,tanpa menunggu lama saya bergegas pulang kerumah dari wartel tersebut dan saya masuk kan semua baju dalam sebuah tas yang kumal menuju jakarta di saat waktu menjelang mahgrib.( dari lampung ke jakarta memakan waktu 10 hingga 11 jam,jadi kalau berangkat malam dari lampung sampai jakarta pagi )setelah sampai di daerah setu menjelang pagi,saya menuju ke rumah bapak yusuf melalui lorong sempit dan deretan rumah kontrakan yang kumuh di pinggiran kota jakarta.
Terlihat dari kejauhan seorang lelaki berumur dalam lingkungan 50 Th duduk di pinggiran beranda rumah kontrakan sambil di mulutnya terselit rokok gudang garam yang tiada henti-henti nya mengeluarkan asap,bagaikan asap kereta api ekonomi yang berjalan terseok-seok membelah sinaran matahari pagi.bergegas saya menuju ke arah orang tersebut sambil mengucap Assalamualaiku pak yusuf ...sambil memandang saya beliau menjawab.Waalaikumsalam........ya beliau adalah pak yusuf Agent saya di jakarta Ente yang kemaren telp saya kata beliau bertanya iya pak katanya hari ini mau ada Medical dan pembuatan pasport,beliau jawab iya hari ini medical dan setelah itu bikin pasport,saya tanya lagi terus kalau udah medical kapan kira-kira bikin pasport dan berangkatnya pak?.....beliau jawab kira-kira satu minggu setelah medical.......baru bikin pasport dan berangkatnya nanti setelah kalian intervew serta mendapat job di paprik juga menunggu Visa malaysia turun dulu.Deg...rasanya dada saya mendengar kata-kata beliau,berarti harus berapa lama lagi saya menunggu sedangkan ini sudah hampir dua bulan?.......mana saya sudah pamitan kepada para tetangga untuk yang ke dua kali nya.lagi pula uang saku saya hanya ada Rp 60.000 hasil selama tiga minggu kerja di gudang,setiap kali kejakarta yang ada malah pening,bingung dan semerawut,sedangkan pak wagimin kini sepertinya lepas tangan dalam mengurus saya setelah dia mendapat persen'an dari para Agent di jakarta tersebut. siang itu kami melakukan medical di sebuah klinik swasta yg telah terbiasa melakukan proses chack up untuk para TKI.selama dalam perjalanan pak yusuf menyarankan kepada kami meminum air soda di campur susu agar waktu ronsen atau x ray didalam dada kami bersih dan segala penyakit tidak terdeteksi karena jikalau kami di dapati berpenyakit maka otomatis kami telah gagal menjadi TKI,bisa di katakan itu ujian pertama yang harus kami lewati,seperti biasanya saya harus juga menunggu sampai menjelang giliran saya.....setelah beberapa lama menunggu barulah nama saya di panggil bersama lima kawan lelaki yang lain dan di dalam sebuah ruangan yang tidak seberapa besar kami di suruh membuka baju untuk melakukan X ray satu-persatu,setelah proses X ray atau ronsen selesai kami berlima di pindah kan ke ruangan yang lain untuk proses yg berikutnya,di dalam ruaangan tersebut berdiri seorang Dokter perempuan bertudung dan cantik mempersilahkan kami berdiri berbaris sambil menyuruh kami telanjang ( maaf ini proses yang benar-benar terjadi )mendengar perintah tersebut sontak saja kami berlima saling berpandangan tidak percaya,mungkin Bu dokter tersebut mengerti kebingungan kami akhirnya beliau membuka bicara lagi ini adalah sebagian proses untuk kalian menjadi TKI  dan kami melaukan kerja secara propesional tetapi jikalau kalian keberatan maka pada tahap medical ini kalian gagal,antara terpaksa dan malu maka kami melakukan apa yang dokter tersebut minta.Alhamdulillah hanya sesa'at saja dan beliau bilang cukup,dengan peraasaan serba salah dan lega kami di izinkan keluar dari ruangan yang pada saya bagai kan neraka tersebut.sementara menunggu hasil X ray dan medical saya keluar dari klinik tersebut mencari warung jualan nasi karena perut yg sudah mulai minta di isi,setelah mencari di sekitar klinik tersebut tak juga menemukan warung nasi maka saya memutuskan makan bakso saja karena hanya gerobak jualan bakso saja yg ada,sore itu kami di panggil dan berkumpul bersama puluhan calon TKI yang lain di depan klinik menunggu hasil medical kami......Alhamdulillah hasil dari medical tersebut saya di nyatakan lulus dan tidak berpenyakit,namun terasa sedih juga mendengar isak tangis beberapa orang yang di nyatakan gagal karena tanpa sadar dalam hati kami tiba-tiba timbul rasa solidaritas di antara para calon TKI,saya hanya bisa menebak pasti biaya mereka juga bakalan di potong setengah yg pastinya dengan alasan telah di pakai untuk documentasi oleh Agent mereka,saya dekati dan saya pegang bahu salah seorang di antara mereka sambil berkata sabar saja mas mungkin ini adalah yang terbaik untuk kalian karena kalau sampai kalian berangkat dan di sana sakit-sakitan tentunya malah kalian sendiri yang repot,mereka sepertinya pasrah dan mengerti namun di saat salah seorang di antara mereka berkata Sebenarnya saya juga bersyukur karena tau penyakit saya namun yang membuat saya bingung biaya yang saya pakai itu adalah uang yang di dapat dari hasil meminjam dari tetangga dan uang itu berbunga mana nanti nya bakalan di potong setengah oleh Agent.saya jawab mengapa harus sampai meminjam mereka bilang saya anak sulung dari keluarga miskin mas dan mempunyai empat adik yang masih kecil-kecil sedangkan orang tua saya sudah tua,maka dari itu saya nekad mau merantau untuk demi membantu mereka walau pun harus meminjam uang kepada tatangga dengan jaminan sertifikat tanah satu-satunya,setelah gagal begini saya tidak tau apakah saya nanti nya mampu membayar uang yang saya pinjam itu.demikian kata mereka...........ada perasaan yang mengganjal dan iba di dalam hati ini setelah mendengar cerita mereka dan tiba-tiba kaki saya yang biasa nya kokoh dalam melangkah kini menjadi lemah untuk menyangga raga ini setelah tau keperitan mereka,baru saya sadar rupa-rupanya di luar sana terlalu banyak orang yang lebih menderita kalau di banding kan dengan saya,Timbul rasa kesyukuraan karena walaupun pedih liku-liku jalan yang saya lalui demi menjadi TKI sekurang-kurang nya saya tidak di belenggu dengan  beban hutang.
Pada ke esokan paginya kami bersiap-siap ke kantor imigrasi karena di jadwalkan hari ini kami membuat pasport,sebenarnya uang saya hanya tinggal Rp 15.000 namun saya nekad meneruskanya karena saya tidak mau tertinggal dalam pembuatan pasport ini,pada pemikiran saya kalau terpaksa saya akan ke Bekasi saja meminjam uang untuk biaya pulang dari mbak mus,sekalian pengen tau dan mendapat penjelasan dari Asiah yang ingin kembali dahulu.setelah sampai di kantor imigrasi hari masih lagi pagi maka saya tinggal kan kantor tersebut mencari sebuah warung dari dari beberapa deretan warung yang terdapat di pinggir jalan itu sekedar mencari sarapan yang juga bakalan masuk dalam kategory makan siang ( saya setiap hari selama di jakarta hanya makan dua kali pagi dan malam untuk menghemat biaya )pada kebiasaanya  makanan yang paling murah mejadi santapan keseharian saya.....ya itu nasi sayur berlauk kan tempe goreng.hidup di kota sebesar jakarta dan semua pergeraakan memerlukan biaya memang teramat menyiksa untuk orang kampung seperti saya,setelah selesai saya bergegas kembali berkumpul dengan kawan-kawan satu Agent.mulanya hanya sedikit yang datang tetapi seiring matahari yang mulai tinggi berduyun-duyun orang datang,ada yang berdasi,ada para bule,ada ibu-ibu yang tergolong sebagai istri para gedong'an dan yang paling banyak adalah para calon TKI  yang identik dengan pakaian atas putih bawah hitam seperti saya.
Menunggu dan menunggu giliran tanpa terasa jam telah menunjuk kan pukul 14.00 yang berarti saya telah duduk di kursi kayu itu selama setengah hari namun belum juga mendapat panggilan,mulai timbul rasa resah apakah nama saya tiada dalam daftar,apakah jataah saya hari ini membikin pasport dan apakah.....apakah.....semua persoalan itu menambah kebimbangan saya,namun sore itu sekitar jam 15.30 dari sebuah speaker terdengar nama saya di panggil memasuki salah satu ruangan untuk foto pasport,di dalam ruangan kecil itu saya di suruh memakai dasi,sesuatu yang belum pernah saya lakukan dengan pandangan binggung dasi itu hanya saya bolak-balik karena tidak tau cara memakainya,mungkin pegawai imigrasi itu melihat tingkah saya dan dengan senyum yang di sembunyikan dia menawarkan diri untuk membantu saya memakainya,selama proses foto itu saya lihat dia tersenyum terus,walaupun beliau berusaha menyembunyikanya tetapi saya bisa melihat senyum itu.dalam benak saya mungkin si bapak ini jenis orang yang ramah,setelah semua proses selesai saya berjalan keluar dari ruangan itu namun ketika baru beberapa langkah keluar saya terdengar gelak tawa  yang cukup kuat dari ruangan tempat saya tadi dan ketika itu baru sadar asem kecut berarti si bapak dari tadi ngetawa'in saya to....demikian bisik hati saya sambil melangkah dan mengaruk kepala ini yang tidak terasa gatal ha....ha...ha...
Setelah semua proses documentasi di kantor imigrasi selesai kami tinggal kan tempat tersebut menuju ke penampungan di daerah setu dengan keletihan yang teramat sangat,setelah selesai waktu isya saya pejamkan mata yang memang tidak dapat lagi di ajak kompromi hingga suara azan subuh membangunkan saya dari alam mimpi,dengan penuh kesyukuran saya bersujud di hadapan sang pencipta memohon kelancaran di atas semua urusan,menjelang pagi saya bertemu bapak yusuf menanyakan proses apa lagi yang belum saya jalani beliau bilang hanya tanda tangan perjaanjian kontrak namun itu di lakukan setelah Ente mendapat kan perusahaan yang akan mempekerjakan Ente di malaysia kelak,demikian beliau bilang kira-kira kapan saya bisa mendapatkaan perusahaan yang akan menampung saya kelak pak saya bertanya dan kemudian beliau jawab sekarang ini belum ada job elektronik jadi ente harus menunggu lagi sampai ada job tersebut,menndengar itu saya hanya mampu pasrah karena tidak mampu berbuat apa-apa,kembali saya berkata kalau begitu lebih baik saya pulang kelampung saja pak karena kalau menunggu di sini uang saya juga sudah habis beliau jawab ya kalau Ente sudah kehabisan biaya hidup lebih baik Ente menunggu di rumah tapi....sering-sering telp ya......demikian pesan beliau.....pesan yang sering kali saya dengar sebelum pamit pulang.
Siang itu juga berbekalkan uang Rp 5.000 saya tinggal kan daerah setu menuju terminal kampung rambutan,namun tujuan saya bukanya lampung tapi Bekasi ketempat Mbak mus untuk meminjam biaya ongkos pulang (waktu itu sekitar Rp 20.000 sampai ke lampung)seperti kebiasaanya juga suara riang-ria beliau menyambut kedatangan saya,setelah mempersilahkan duduk di kursi belakang sebelah dapur tempat biasanya dan di hidangkan Air dingin Kulkas saya di hujani berbagai pertanyaan tentang niat saya yang mau merantau ke tanah seberang,saya jawab ingin merubah taraf hidup dan memberikan yang terbaik untuk keluarga saya nantinya karena jujur saja,saya talah bosan hidup dalam kemiskinan.beliau menganguk-anguk,kembali beliau bertanya kali ini tujuan mu kemari ada apa?... saya jawab saya pengen ketemu Aisah menyelesaikan persoalan kami yang tentu nya mbak sendiri telah mengetahuinya juga mau pinjam uang untuk ongkos pulang ke lampung karena saya telah kehabisan biaya.beliau jawab kalau sekedar ongkos pulang ada tapi kalau untuk yang lebih ya tidak ada karena saya juga belum gajian,sambil menghulurkan uang Rp 20.000 ya udah kamu mandi sana sebentar lagi tak siapkan makan mu sekalian aku mau telp Aisah tak suruh kemari biar kalian bisa menyelesaikan masalah kalian kata beliau sambil berlalu menuju keruang tamu majikanya untuk menelfon dan memberi taukan kedatangan saya kepada adik nya.menjelang mahgrib dari pintu belakang rumah besar tersebut terdengar ketukan dan juga ucapan salam,saya ambil kunci dan buka ternyata Aisah yang kemudian menghambur dalam pelukan saya sambil menangis memohon ampun,saya usap air mata yang mengalir di pipinya,saya cium kening nya dan saya peluk sambil berbisik sebelum adinda meminta.....saya telah memaafkanya terlebih dahulu,malam itu kami lalui penuh dengan kebahagiaan,niat ingin bertanya kenapa dulu meminta putus yang tiada bersebab saya urungkan dan saya kubur dalam-dalam karena saya tidak mau merusak keharmonian malam yang indah itu. kami saling menggenggam tangan,duduk berdu'an dan di iringi canda ria bagai kan dua merpati sejoli di mabuk asmara.ya......malam itu saya benar-benar bahagia bahkan dalam canda kami terlontar juga ikrar janji setia untuk hidup bersama dalam suka dan duka.entah siapa yang memulai tiba-tiba kami membincangkan tentang rencana masa depan juga saya bilang nanti kalau kita di berikan momongan kita namakan MOHAMAD IQBAL ya...sambil di iringi gelak katawa kami,ingin rasanya malam itu berhenti agar kami bisa menikmati lagi kebahagiaan yang lebih lama,namun sudah menjadi kodrat alam secara berangsur-angsur tanpa terasa waktu telah menunjukkan pukul 02.00 pagi,dengan demikian waktu kami berpisah(kalau malam saya tidur di kontrakan pacar mbak mus dan kalau pagi baru bisa kumpul di rumah majikan beliau)
tanpa terasa telah sehari semalam saya di bakasi dan izin libur Aisah pun telah habis,pagi itu saya dan mbak mus menghantar Aisah pulang ke tempat majikan nya di daerah Kemang Pratama sebuah kawasan perumahan Elit untuk para artis dan pejabat dengan menaiki Ojek,sebelum Aisah meninggal kan kami sempat juga ciumannya mendarat di pipi ini sebagai tanda perpisahan.
menjelang sore saya pamit ke pada Mbak mus,Bik ipah juga mas yanto(mas yanto adalah pacar mbak mus beliau berasal dari temanggung jawa-tengah)dengan berbekalkan uang pinjaman mbak mus sebesar Rp 20.000 dan Rp 10.000 pemberian sang pacar....maka saya tinggalkan terminal bekasi menuju daerah tercinta Lampung utara.......

bersambung ya........tunggu episode ( 9 )